Jumat, 21 Mei 2010
Manusia dan Cinta Kasih
A. Pengertian Cinta Kasih
Cinta merupakan rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada) ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya. Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan erat dimasyarakat, dan hubungan manusia yang akrab serta hubungan dengan Tuhan.
Cinta itu terutama memberi , bukan menerima karena memberi adalah ungkapan tertinggi dari kemampuan. Dr.Sarlito W Sarwono menyebutkan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterkaitan, keintiman, dan kemesraan dimana membentuk segitiga cinta dengan ketiga unsur itu sebagai sisinya. Cinta memiliki tiga tingkatan dimana tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah,Rosulullah, dan bejihad di jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orangtua, anak,saudara, istri atau suami, dan kerabat. Dan cinta tingkat terendah adalah cinta kepada berhala, cinta berdasarkan hawa nafsu dan cinta yang mengutamakan kecintaan kepada anak, orang tua, istri, harta dan tempat tinggal.
B. Cinta Menurut Ajaran Agama
Cinta Diri
Cinta diri erat kaitanya dengan mendorong menjaga diri. Cinta ini cenderung mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri dimana manusia senang dengan yang mendatangkan kebaikan terhadap dirinya sendiri dan membenci yang menghalanginya.
Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Ia hendaknya menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang lain. Al-Qur’an juga menyerukan kepada orang-orang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka kepada diri mereka sendiri.
Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab dialah yang berkerja dalam melestarikan kasih sayang dan kerjasama antara suami dan istri. Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksualah terbentuk suatu keluarga. Dari keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa.
Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan ibu dengan anak-anaknya, maka para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan adalah dorongan psikis. Dorongan isi terlihat dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena mereka sumber kesenangan dan kegembiraan baginya, sumber kekuatan dan kebanggaan, dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia.
Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduan kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian dan doanya saja, tetapi dalam semua tindakan dan tingkah lakunya.
Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rasul menduduki peringkat dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
C. Kasih Sayang
Kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta,atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar masing-masing pihak di tuntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Kasih sayang adalah dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Dari cara pemberiannya kasih sayang dalam keluarga dapat dibedakan :
1. Orang tua bersifat aktif, anak bersifat pasif
2. Orang tua bersifat pasif, anak bersifat aktif
3. Orang tua bersifat pasif, anak bersifat pasif
4. Orang tua bersifat aktif, anak bersifat aktif
D. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan yang akrab baik pria wanita yang sedang di mabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudankasih sayang yang mendalam. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta dimana kemesraan dapat menimbulkan daya keatifitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
E. Pemujaan
Pemujaan dalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia. Karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri dan peciptaan semesta itu untuk manusia.
F. Belas Kasihan
Cinta kepada sesama atau dengan istilah lain belas kasihan bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya. Jadi kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain. Rasa belas kasihan tidak terkandung unsur pamrih. Tetapi bila kita menaruh rasa simpati kepada orang yang tidak dalam kesulitan, maka hal itu disebut memanjakan.
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah sifat orang yang berakhlak. Manusia memiliki potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berati ia orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
G. Cinta Erotis
Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Cinta kasih tersebut bersifal eksklusif bukan universal dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya. Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian yati bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang lain yang sedalam-dalamnya. Mencintai dan mengasihi seseorang bukan hanya merupakan perasaan yang kuat, melainkan merupakan suatu putusan, suatu perjanjian.
Komentar :
Cinta adalah ungkapan tertinggi dari rasa suka atau tertarik, baik itu pada manusia lain, benda maupun hal lainnya. Cinta menimbulkan suatu perasaan yang indah dan bahagia yang terkadang sulit untuk diucapkan maupun diungkapkan. Cinta berdasarkan pada memberi bukan menerima, itu dapat dirasakan oleh seseorang yang mencintai seseorang maka ia akan berusaha memberi sebisanya agar orang yang dicintainya bahagia. Kasih merupakan bentuk pernyataan dan ungkapan dari cinta itu sendiri secara nyata. Cinta dan kasih sayang harus dilandasi dengan rasa tulus ikhlas, menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan, rasa tanggung jawab, kesetiaan, saling percaya dan saling menghargai. Bila semua ini menjadi landasan dalam suatu cinta maka akan terjalin komunikasi yang baik yang akan membuat cinta dan kasih semakin erat. Satu lagi yang dibutuhkan sebagai landasan dalam cinta yakni kejujuran, cinta yang tidak dilandasi dengan kejujuran tidak akan menjadi cinta yang sebenarnya. Cinta juga memiliki beberapa unsur yang tidak dapat dilepaskan dari arti cinta yakni kemesraan dan keintiman dimana unsur-unsur tersebutlah yang akan menguatkan arti cinta.
Cinta menurut agama terbagi menjadi beberapa jenis, seperti cinta kepada diri sendiri yang merupakan perasaan dimana kita menjaga dan merawat diri kita sendiri, cinta kepada sesama manusia yang merupakan perwujudan dari rasa belas kasihan kepada sesama manusia, cinta seksual yang merupakan cinta dengan berdasarkan dorongan seksual , cinta kebapakan yang merupakan dorongan secara psikis dari seorang ayah kepada anak-anaknya, cinta kepada rasul yang merupakan rasa cinta dan kerinduan kepada orang yang menjadi utusan Allah yang menjadim pedoman dan teladan dalam hidup, serta yang merupakan bentuk tertinggi dari seluruh cinta yang ada adalah cinta kepada Allah yang merupakan pencipta semesta alam dan manusia itu sendiri.
Cinta kepada Allah sebagai bentuk tertinggi dari cinta manusia dapat dimanifestasikan menjadi suatu pemujaan dimana kita merindukan akan kehadiran-Nya dalam kehidupan kita.
Suatu perasaan tertarik kepada orang lain kepada orang lain berdasarkan penderitaannya baik itu secara fisik ataupun secara fisik, itulah bentuk belas kasihan. Belas kasihan mempunyai peranan yang cukup vital dalam kehidupan sosial antara manusia dan manusia lain dimana rasa ini menjadi landasan untuk mempererat hubungan sosial tersebut. Dengan adanya rasa belas kasihan kepada orang lain, maka kita telah menunjukkan kepedulian kita terhadap keberadaan orang lain disekitar kita.
Cinta dengan rasa ingin saling memiliki dan merindukan penyatuan yang sempurna dengan pasangannya tanpa syarat apapun dapat dikatakan sebagai suatu cinta yang erotis yang bila tanpa dilandasi dengan rasa tanggung jawab akan menjadi suatu perasaan bukan cinta, namun lebih ke perasaan egoisme.
Manusia dan Kebudayaan
Manusia Dan Kebudayaan
A.Manusia
Manusia terdiri atas beberapa unsur yang membangun dirinya menjadi seorang manusia. Terdapat 2 pandangan yang dapat menjelaskan mengenai unsur-unsur ini yakni:
1. Manusia terdiri dari empat unsur yakni :
a. Jasad : wujud kasar manusia yang tampak , dapat diraba dan dilihat, serta menempati ruang dan waktu.
b. Hayat : unsur kehidupan, ditandai dengan gerak
c. Roh : bimbingan dan pimpinan Tuhan dimana bekerja secara spiritual dan merupakan suatu kemampuan mencipta secara konseptual.
d. Nafs : kesadaran tentang diri sendiri.
2. Manusia sebagai suatu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a. Id : merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious).
b. Ego : merupakan bagian atau struktur kepribadian yang berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego : merupakan struktur kepribadian yang paling akhir dimana merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima ego dari sejumlah sumber yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri.
B. Hakekat Manusia
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan utuh.
Tubuh manusia adalah wujud nyata yang dapat dilihat, diraba, dan dirasa namun tidak abadi. Jiwa terdapat dalam tubuh, bersifat abstrak, tidak dapat dilihat, diraba maupun dirasa tetapi bersifat abadi.
b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya
Sempurna karena memiliki akal, perasaan ,dan kehendak yang terdapat dalam jiwa manusia. Dengan akal, manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kehendak, manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan. Dengan perasaan kita mampu menciptakan seni, dimana perasaan terbagi dua yang terdiri dari perasaan inderawi yang dirasakan oleh pancaindera dan perasaan rohani yang terdiri dari :
1. Perasaan intelektual : berkenaan dengan pengetahuan.
2. Perasaan estetis : berkenaan dengan keindahan.
3. Perasaan etis : berkenaan dengan kebaikan
4. Perasaan diri : berkenaan dengan harga diri
5. Perasaan sosial : berkenaan dengan kelompok masyarakat
6. Perasaan religius : berkenaan dengan agama dan hubungan dengan Tuhan YME.
C. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi
Sebagai makhluk biokultural, manusia dapat dipelajari dari berbagai segi ilmu, baik dari ilmu kasar seperti, fisiologi, biokimia, patologi, psikobiologi, maupun ilmu kepribadian, seperti kemasyarakatan, psikologi sosial, kesenian dan lain-lain.
D. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Dimana manusia adalah makhluk yang hidupnya memiliki keterikatan dengan lingkungannya. Hidup manusia dapat menjadi tiga taraf, yaitu estetis dimana manusia menangkap dunia sekitarnya dan mengungkapkan kembali dalam lukisan , tarian atau karya seni lainnya, etis dimana manusia dapat menentukan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan kehidupan estetis dan religius dimana menjelaskan hubungan manusia dengan Tuhan.
C. Kepribadian Bangsa Timur
Menurut Francis L.K Hsu ada konsepsi bahwa di dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya mengandung delapan daerah yang seolah plah seperti lingkaran konsentris sekitar diri sendiri yang dapat dijelaskan dari dalam keluar yakni
· :No 7 dan No 6 : daerah tak sadar dan sub sadar yang keduanya terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang terdesak ke dalam dan tidak disadari oleh individu
· No 5 : kesadaran yang tak dinyatakan yang terdiri dari pikiran dan gagasan yang disadari oleh individu tetapi disimpan di dalam jiwanya oleh karena berbagai hal.
· No 4 : kesadaran yang dinyatakan dimana terdiri dari pikiran dan gagasan yang disadari oleh individu dan dinyatakan secara terbuka.
· No 3 : lingkaran hubungan karib dimana berisi konsepsi tentang benda , hewan atau manusia yang dapat diajak bergaul secara mesra dan karib
· No 2 : lingkarang hubungan berguna dimana berisi konsepsi tentang benda , hewan atau manusia yang dapat didasarkan pada fungsi kegunaan dari benda, hewan atau manusia tersebut.
· No 1 : lingkaran hubungan jauh dimana berisi dari pikiran dan sikap manusia mengenai benda ,alat-alat dan manusia yang ada dalam kebudayaan namun jarang sekali mempunyai arti dalam kehidupan sehari-hari.
· No 0 : lingkaran dunia luar dimana berisi pikiran-pikiran yang hampir sama dengan no 1 namun lebih ditanggapi dengan sikap masa bodoh.
D. Pengertian Kebudayaan
Secara umum, kebudayaan dapat diartikan “ segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya ; atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya.
Secara praktis kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama dimana terwujud dalam tiga sistem kebudayaan yaitu :
· Sistem ideologi yang meliputi etika, norma , atas istiadat dan peraturan hukum sebagai pengarahan untuk sistem sosial.
· Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial dalam masyarakat.
· Sistem teknologi meliputi segala perhatian dan penggunaan teknologi.
E. Unsur-Unsur Kebudayaan
C.Kluckhohn dalam karyanya “Universal Categories of Culture” mengemukakan bahwa ada 7 unsur kebudayaan universal, yaitu :
1. Sistem religi : berhubungan dengan agama.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan : berhubungan dengan sosial masyarakat.
3. Sistem pengetahuan : berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sisyem-sistem ekonomi : berhubungan dengan pekerjaan dan tingkat ekonomi manusia.
5. Sistem teknologi dan peralatan : berhubungan dengan hasil teknologi berupa peralatan untuk membantu kerja manusia,
6. Sistem bahasa : berhubungan dengan bahasa baik dalam lisan maupun tulisan.
7. Sistem kesenian : berhubungan dengan keindahan dari hasil karya manusia.
F. Wujud Kebudayaan
Berdasarkan dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud yaitu :
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia :
Wujud ini disebut sistem budaya, bersifat abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat pada pikiran manusia atau warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks aktivitas :
Wujud ini sering disebut sistem sosial dimana wujud ini berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan dan bergaul, bersifat konkret, dapat diamati dan diobservasi.
3. Wujud sebagai benda :
Kebudayaan dapat berwujud benda yang diam hingga benda yang bergerak, baik yang dipergunakan manusia dalam proses kebudayaan itu sendiri maupun benda yang dihasilkan oleh kebudayaan manusia itu sendiri.
G. Orientasi Nilai Budaya
Sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan secara universal menyangkuti lima pokok kehidupan manusia yaitu:
1. Hakekat Hidup Manusia (MH)
Hakekat hidup pada setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem, dimana ada kebudayaan yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang yang mengisi hidup.
2. Hakekat Karya Manusia (MK)
Pada setiap kebudayaan hakekat karya manusia memiliki arti berbeda-beda,
ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, kedudukan atau kehormatan, dll.
3. Hakekat Waktu Manusia
Hakekat waktu pada setiap kebudayaan berbeda dimana ada yang mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini dan masa depan.
4. Hakekat Alam Manusia
Ada kebudayaan dimana manusia diajarkan untuk memanfaatkan keadaan dan hasil alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang mengajarkan bahwa manusia harus hidup harmonis dengan alam.
5. Hakekat Hubungan Manusia
Ada kebudayaan yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, dan ada pula yang berpandangan individualistis.
H. Perubahan Kebudayaan
Terjadinya perubahan kebudayaa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
3. Adanya difusi kebudayaan baik itu dengan masuknya kebudayaan baru, maupun dengan adanya penemuan-penemuan baru, seperti teknologi dan inovasi.
Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Dalam perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial, antara lain sistem politik, kekuasaan , dll. Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok masyarakat dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan asing yang berbeda, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dnegan lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Beberapa masalah yang menyaangkut perubahan kebudayaan tersebut :
A. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
B. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima
C. Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru
D. Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibatu akulturasu tersebut
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan yang baru, antara lain :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontal dengan kebudayaan dan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2, Pada suatu kebudayaan yang memiliki pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan, penerimaan unsur tersebut akan mengalami penyaringan dan hambatan sesuai dengan nilai yang ada.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat.
4. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan diterimanya unsur kebudayaan baru tersebut.
I. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan manusia dengan kebudayaan adalah manusia sebagai pelaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain hubungan manusia dengan kebudayaan ini dapat dipandang dan dinyatakan sebagai dialektis yang berarti saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu l
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi , yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia, dimana maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik dimasyarakatnya.
Komentar :
Manusia dan kebudayaan memiliki suatu kaitan yang sangat erat dimana manusia adalah pelaku dari kebudayaan dan kebudayaan adalah obyek yang dilakukan oleh manusia. Kebudayaan adalah hasil dari kehidupan manusia yang secara turun temurun menghasilkan suatu kebiasaan yang lambat laun menjadi kebudayaan. Berbicara tentang kebudayaan, kebudayaan memiliki beberapa unsur yang dimana unsur-unsur tersebut diambil dari pedoman-pedoman dan ada dalam perilaku manusia yang menjalankan kebudayaan itu sendiri. Kebudayaan memiliki berbagai wujud baik itu sebagai pedoman, adat istiadat, benda, maupun kebiasaan-kebiasaan. Manusia hidup dalam lingkup kebudayaannya.
Kebudayaan itu memiliki nilai-nilai yang sejak awal kemunculannya selalu dipegang erat oleh masyarakat yang menjalankannya, dan manusia sebagai pelaku dari kebudayaan itu sendiri harus menjaga nilai-nilai kebudayaan itu agar tetap selalu lestari adanya. Penjagaan nilai-nilai kebudayaan itu dapat dilakukan dengan berbagai cara , interaksi antar manusia dalam suatu kebudayaan salah satunya, dengan interaksi antar manusia ini masyarakat dalam suatu kebudayaan akan selalu mengisi dan melengkapi nilai-nilai kebudayaan dalam diri masing-masing individu dalam kebudayaan itu sendiri.
Tidak dapat dipungkiri, seiring dengan berjalannya waktu nilai-nilai kebudayaan akan mulai memudar, meski nilai-nilai tersebut dapat dipertahankan, namun bukan tidak mungkin akan ada nilai-nilai atau unsur-unsur kebudayaan lain yang mendekat bahkan memasuki kebudayaan itu, hal ini yang di kemudian hari akan menjadi jalan bagi perubahan suatu kebudayaan. Suatu kebudayaan bila dimasuki oleh unsur-unsur kebudayaan yang baru memiliki 2 pilihan yaitu menolak secara terang-terangan atau menerima, tetapi cenderung apabila menerima unsur-unsur kebudayaan baru itu, nilai-nilai kebudayaan yang lama akan mati. Dan disinilah pentingnya penyaringan akan unsur-unsur kebudayaan yang baru ini, agar nilai-nilai kebudayaan yang telah ada tidak mati atau terganti dengan nilai-nilai yang baru.
Manusia sebagai individu yang dilengkapi dengan akal, budi, dan pikiran yang pasti memiliki tujuan dan pedoman. Kebudayaaan memiliki orientasi-orientasi dimana orientasi-orientasi merupakan pedoman-pedoman dari kehidupan manusia, seperti waktu, karya, hubungan antar manusia, alam tempat hidup manusia bahkan kehidupan manusia itu sendiri.